Gempuran smartphone merek
luar seperti Samsung, LG, Sony, dan lainnya di Indonesia tidak menyurutkan niat PT. Fira Makmur Indonesia untuk
mengembangkan sebuah ROM buatan lokal. Menurut Dian Kurniadi, selaku komiasaris
dan Co-Founder dari PT. Fira Makmur Indonesia, Fira OS adalah jawaban Indonesia
terhadap ROM dari luar negeri
Pada
peluncuran perangkat Android terbaru Polytron, Zap 6, ada yang menarik untuk
diketahui. 5 ponsel baru mereka punya OS berbasis Android yang keren, bernama
Fira OS. Perangkat ini punya potensi besar untuk dicintai pengguna lokal. Fira
OS ditanamkan di lini Zap 6 yang baru luncur hari ini. Polytorn Power, Polytron
Note, Polytron Cleo, Polytron Posh, dan Polytron Posh Note. Roberto Hartono,
Direktur Fira OS menerangkan bahwa experience sistem operasi mobile ini sedikit
berebeda. Mulai dari UI atau antar muka hingga fitur di dalamnya yang
dipersiapkan cukup matang.
Fira
OS merupakan sebuah ROM Android yang dikembangkan di atas Android versi 5.1
atau yang dikenal dengan sebutan Lollipop. Spesifikasi hardware minimum
yang diperlukan Fira OS adalah prosesor dengan kecepatan 1,2 GHz dan RAM 1GB.
Sayangnya saat ini Fira OS belum bisa dinikmati secara publik.
Dari
segi desain antar muka, Fira OS tampak seperti Android. Namun Fira OS memiliki
perbedaan yang cukup menarik. Di bagian widget, Fira OS menampilkan nomor
handphone yang terpasang di ponsel dan jumlah pulsanya sekaligus.
Berikut
ialah tampilan-tampilan dari perangkat Android terbaru Polytron, Zap 6.
Bisa mengakses sistem pembayaran pulsa, voucher game online, sampai siaran TV.
“Saat
ini Fira OS belum bisa digunakan secara umum, karena kami ingin setiap pengguna
Fira OS nantinya mendapatkan pengalaman yang baik,” jelas Roberto Setiabudi
Hartono, selaku CEO PT. Fira Makmur Indonesia.
Referensi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar