Senin, 27 April 2015

Investasi Bodong.

        Investasi bodong itu semacam penipuan, penipuan tentang investasi-investasi, dimana agar para investor-investor mau untuk berinvestasi. Berbagai banyak cara untuk melakukannya dimana pihak yang menawarkan kepada investor itu mau berinvestasi dan para-para pihak tersebut menjanjikan kepada investor akan mendapatkan keuntungan yang sangat dahsyat.


Contoh Kasus "Investasi Bodong".


        Kasus investasi bodong dengan kedok koperasi kian merajalela. Di Kramat Jati, Jakarta Timur, Koperasi Putera Pandawa yang beroperasi sejak tahun lalu digeruduk para nasabah yang menuntut uangnya kembali. Koperasi yang diawaki oleh pasangan suami istri itu telah menjaring sebanyak 1.300 investor. Dari hasil pemeriksaan sementara, koperasi tersebut sudah tidak memilih aset berharga lagi.
        "Tidak ada lagi aset yang dimiliki koperasi itu," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, kepada sejumlah wartawan, Senin (13/8). Dikatakan Rikwanto, pihaknya juga sudah memeriksa rekening milik dua tersangka yang ditahan penyidik yakni BR dan DM. Hasilnya, uang di rekening milik kedua tersangka tak bersisa.

        Berdasarkan pengakuan tersangka, uang milik nasabah yang disetorkan ke rekening tersebut sudah dihabiskan untuk membangun rumah di kawasan Jakarta Timur. "Namun, kami masih dalami apakah rumah itu terkait dengan kasus ini atau tidak. Dari hasil pemeriksaan ini, mereka (tersangka) tidak mampu mengembalikan uang nasabah," papar Rikwanto. Oleh karena itu, kepolisian masih mendalami harta kekayaan milik BR dan DM yang terkait dengan dana operasional Koperasi Putera Pandawa.

        Untuk diketahui, puluhan warga tiba-tiba mengepung kantor Koperasi Putera Pandawa di Jalan Kali Induk No 46B, Kampung Tengah, Kramat Jati, Jakarta Timur pada Jumat (10/8) malam. Mereka menuntut uang tabungannya dikembalikan. Namun, hal ini tak bisa dipenuhi BR dan DM yang merupakan pengurus koperasi itu. Alhasil, warga pun marah dan sempat menyekap pasangan suami istri tersebut.

        Koperasi Putera Pandawa telah beroperasi sejak tahun 2011. Koperasi ini menawarkan keuntungan 30-50 persen dan setiap saat tabungan ini bisa diambil. Khusus untuk tabungan hari raya, nasabah bisa mengambil tabungan beserta keuntungannya sebelum Idul Fitri.  Dengan tawaran keuntungan menggiurkan itu, koperasi ini berhasil menjaring 1.300 nasabah dengan total omset mencapai Rp 600 juta.


Analisa.

Di era yang modern ini sudah banyak kejadian-kejadian yang tidak di inginkan seperti hal nya "Investasi Bodong". Ya tepat sekali, masalah ini sudah banyak yang dialami oleh masyarakat di Jakarta, bahkan ada juga yang di luar jakarta. Investasi itu bisa dikatakan penanaman modal. Berawal dari investor yang di iming-imingkan akan mendapatkan hasil berlipat-lipat dari modal sebelumnya bahkan bisa juga mendapatkan hadiah dari pihak-pihak tersebut. Agar tidak terjadi masalah seperti kasus ini, saya harap para investor sebelumnya harus meneliti terlebih dahulu, jangan mudah percaya dan para investor harus melihat latar belakang dari pihak atau koperasi yang akan anda investasikan apakah sudah memiliki izin atau tidak. Inti dari kasus ini, jangan mudah percaya kepada orang-orang yang baru kita kenal dan menjanjikan akan membuat hasil berkali lipat. Berikut saya akan membagi tips agar terhindar dari investasi bodong ini, yakni :

1. Perhatikan tingkat pengembalian atau hasil keuntungan yang dijanjikan.
2. Kenali dan pelajari produk investasi.
3. Pastikan produk investasi memiliki izin.
4. Laporkan dengan segera jika ada kecurangan atau kecurigaan penipuan investasi.


sumber kasus : http://www.merdeka.com/peristiwa/investasi-bodong-juga-merambah-jakarta-timur.html


Minggu, 05 April 2015

Pengaruh Inflasi terhadap pengangguran di Indonesia.


Inflasi
        
Inflasi itu ialah gejala yang menunjukkan kenaikan tingkat harga umum yang berlangsung terus menerus. Dari pengertian tersebut kita dapat simpulkan, maka apabila terjadi kenaikan harga hanya bersifat sementara, maka kenaikan harga yang sementara sifatnya tersebut tidak dapat dikatakan inflasi. 

Didasarkan pada faktor-faktor penyebab inflasi maka ada tiga jenis inflasi yaitu:
-  Inflasi tarikan permintaan (demand-pull inflation)
-  Inflasi desakan biaya (cost-push inflation)
-  Inflasi karena pengaruh impor (imported inflation).

Dan ada tiga komponen yang harus dipenuhi agar dapat dikatakan telah terjadi inflasi, yaitu:
1. Kenaikan harga
    Kenaikan harga dapat dikatakan jika suatu komoditas naik menjadi lebih tinggi dibandingkan dengan harga periode sebelumnya.

2. Bersifat umum
    Kenaikan harga dalam suatu komoditas belum dapat dikatakan inflasi jika kenaikan tersebut tidak menyebabkan harga secara umum naik

3. Berlangsung terus menerus
    Kenaikan harga yang bersifat umum juga belum akan memunculkan inflasi, jika terjadi sesaat, karena itu perhitungan inflasi dilakukan dalam rentang waktu minimal bulanan.

Dampak Inflasi 

      Dampak dari inflasi itu sendiri selain tidak berkembangnya perekonomian suatu negara apabila inflasi yang tejadi di suatu negara terlampau tinggi, antara lain :
- Mendorong penanaman modal Spekulatif.
- Menimbulkan ketidakpastian keadaan ekonomi dimasa depan.
- Menyebabkan tingginya tingkat bunga dan menurunkan investasi.
- Menimbulkan masalah neraca pembayaran.

     Dampak inflasi terhadap masyarakat yaitu :
- Kesenjangan distribusi pendapatan
- Pendapatan riil merosot
- Nilai riil tabungan merosot


      Berikut adalah grafik inflasi di Indonesia pada tahun 2008-2013
















Pengangguran

Pengangguran itu bisa dibilang orang yang tidak bekerja, dan orang yang memasuki angkatan kerja itu pada usia 15-60 tahun. Banyak berbagai macam-macam tipe dalam pengangguran ini, yaitu :

-   Pengangguran Terselubung (Disguised Unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena suatu alasan tertentu.

-   Setengah Menganggur (Under Unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena tidak ada lapangan pekerjaan, biasanya tenaga kerja setengah menganggur ini merupakan tenaga kerja yang bekerja kurang dari 35 jam selama seminggu.

-   Pengangguran Terbuka (Open Unemployment) adalah tenaga kerja yang sungguh-sungguh tidak mempunyai pekerjaan. Pengganguran jenis ini cukup banyak karena memang belum mendapat pekerjaan padahal telah berusaha secara maksimal.


      Definisi pengangguran secara teknis adalah semua orang dalam referensi waktu tertentu, yaitu pada usia angkatan kerja yang tidak bekerja, baik dalam arti mendapatkan upah atau bekerja mandiri, kemudian mencari pekerjaan, dalam arti mempunyai kegiatan aktif dalam mencari kerja tersebut. Berdasarkan penyebab terjadinya, pengangguran dikelompokkan menjadi 7 macam:
1. Pengangguran friksional (frictional unemployment).
2. Pengangguran konjungtural (cycle unemployment).
3. Pengangguran struktural (structural unemployment).
4. Pengangguran musiman (seasonal unemployment).
5. Pengangguran siklikal
6. Pengangguran teknologi
7. Pengangguran siklus

    
     Berikut adalah grafik dari tingkat pengangguran di Indonesia.
















Hubungan antara Inflasi dengan Pengangguran dalam pertumbuhan Ekonomi.


        Didasarkan pada fakta itulah A.W. Phillips mengamati hubungan antara tingkat inflasi dan tingkat pengangguran. Dari hasil pengamatannya, ternyata ada hubungan yang erat antar inflasi dengan tingkat pengangguran, dalam arti jika inflasi tinggi, maka pengangguran akan rendah. Hasil pengamatan Phillips ini dikenal dengan Kurva Phillips. 


Berikut adalah gambar Kurva Phillips.

        Masalah utama dan mendasar dalam ketenagakerjaan di Indonesia adalah masalah upah yang rendah dan tingkat pengangguran yang tinggi. Hal tersebutdisebabkan karena, pertambahan tenaga kerja baru jauh lebih besar dibandingkan dengan pertumbuhan lapangan kerja yang dapat disediakansetiap tahunnya. 
        Pertumbuhan tenaga kerja yang lebih besar dibandingkan dengan ketersediaan lapangan kerja  menimbulkan pengangguran yang tinggi. Pengangguran merupakan salah satu masalah utama dalam jangka pendek yang selalu dihadapi setiap negara. Karena itu, setiap perekonomian dan negara pasti menghadapi masalah pengangguran, yaitu pengangguran alamiah (natural rate of unemployment).
        Mengacu pada kurva Phillips, dapat digambarkan bagaimana hubungan tingkat inflasi dan tingkat pengangguran di Indonesia. Untuk menggambarkan kurva Phillips di Indonesia digunakan data tingkat inflasi tahunan dan tingkat pengangguran yang ada. Data digunakan adalah data dari tahun 1980 hingga tahun 2005.

Kurva Phillips untuk Indonesia tahun 1980-2005.

         A.W. Phillips menggambarkan bagaimana sebaran hubungan antara inflasi dengan tingkat pengangguran didasarkan pada asumsi bahwa inflasi merupakan cerminan dari adanya kenaikan permintaan agregat. Dengan naiknya permintaan agre-gat, maka sesuai dengan teori permintaan, jika permintaan naik maka harga akan naik.
        Dengan tingginya harga (inflasi) maka untuk memenuhi permintaan tersebut produsen meningkatkan kapasitas produksinya dengan menambah tenaga  kerja (tenaga kerja merupakan satusatunya input yang dapat meningkatkan output). Akibat dari peningkatan permintaan tenaga kerja maka dengan naiknya harga-harga (inflasi) maka, pengangguran berkurang.