Minggu, 05 April 2015

Pengaruh Inflasi terhadap pengangguran di Indonesia.


Inflasi
        
Inflasi itu ialah gejala yang menunjukkan kenaikan tingkat harga umum yang berlangsung terus menerus. Dari pengertian tersebut kita dapat simpulkan, maka apabila terjadi kenaikan harga hanya bersifat sementara, maka kenaikan harga yang sementara sifatnya tersebut tidak dapat dikatakan inflasi. 

Didasarkan pada faktor-faktor penyebab inflasi maka ada tiga jenis inflasi yaitu:
-  Inflasi tarikan permintaan (demand-pull inflation)
-  Inflasi desakan biaya (cost-push inflation)
-  Inflasi karena pengaruh impor (imported inflation).

Dan ada tiga komponen yang harus dipenuhi agar dapat dikatakan telah terjadi inflasi, yaitu:
1. Kenaikan harga
    Kenaikan harga dapat dikatakan jika suatu komoditas naik menjadi lebih tinggi dibandingkan dengan harga periode sebelumnya.

2. Bersifat umum
    Kenaikan harga dalam suatu komoditas belum dapat dikatakan inflasi jika kenaikan tersebut tidak menyebabkan harga secara umum naik

3. Berlangsung terus menerus
    Kenaikan harga yang bersifat umum juga belum akan memunculkan inflasi, jika terjadi sesaat, karena itu perhitungan inflasi dilakukan dalam rentang waktu minimal bulanan.

Dampak Inflasi 

      Dampak dari inflasi itu sendiri selain tidak berkembangnya perekonomian suatu negara apabila inflasi yang tejadi di suatu negara terlampau tinggi, antara lain :
- Mendorong penanaman modal Spekulatif.
- Menimbulkan ketidakpastian keadaan ekonomi dimasa depan.
- Menyebabkan tingginya tingkat bunga dan menurunkan investasi.
- Menimbulkan masalah neraca pembayaran.

     Dampak inflasi terhadap masyarakat yaitu :
- Kesenjangan distribusi pendapatan
- Pendapatan riil merosot
- Nilai riil tabungan merosot


      Berikut adalah grafik inflasi di Indonesia pada tahun 2008-2013
















Pengangguran

Pengangguran itu bisa dibilang orang yang tidak bekerja, dan orang yang memasuki angkatan kerja itu pada usia 15-60 tahun. Banyak berbagai macam-macam tipe dalam pengangguran ini, yaitu :

-   Pengangguran Terselubung (Disguised Unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena suatu alasan tertentu.

-   Setengah Menganggur (Under Unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena tidak ada lapangan pekerjaan, biasanya tenaga kerja setengah menganggur ini merupakan tenaga kerja yang bekerja kurang dari 35 jam selama seminggu.

-   Pengangguran Terbuka (Open Unemployment) adalah tenaga kerja yang sungguh-sungguh tidak mempunyai pekerjaan. Pengganguran jenis ini cukup banyak karena memang belum mendapat pekerjaan padahal telah berusaha secara maksimal.


      Definisi pengangguran secara teknis adalah semua orang dalam referensi waktu tertentu, yaitu pada usia angkatan kerja yang tidak bekerja, baik dalam arti mendapatkan upah atau bekerja mandiri, kemudian mencari pekerjaan, dalam arti mempunyai kegiatan aktif dalam mencari kerja tersebut. Berdasarkan penyebab terjadinya, pengangguran dikelompokkan menjadi 7 macam:
1. Pengangguran friksional (frictional unemployment).
2. Pengangguran konjungtural (cycle unemployment).
3. Pengangguran struktural (structural unemployment).
4. Pengangguran musiman (seasonal unemployment).
5. Pengangguran siklikal
6. Pengangguran teknologi
7. Pengangguran siklus

    
     Berikut adalah grafik dari tingkat pengangguran di Indonesia.
















Hubungan antara Inflasi dengan Pengangguran dalam pertumbuhan Ekonomi.


        Didasarkan pada fakta itulah A.W. Phillips mengamati hubungan antara tingkat inflasi dan tingkat pengangguran. Dari hasil pengamatannya, ternyata ada hubungan yang erat antar inflasi dengan tingkat pengangguran, dalam arti jika inflasi tinggi, maka pengangguran akan rendah. Hasil pengamatan Phillips ini dikenal dengan Kurva Phillips. 


Berikut adalah gambar Kurva Phillips.

        Masalah utama dan mendasar dalam ketenagakerjaan di Indonesia adalah masalah upah yang rendah dan tingkat pengangguran yang tinggi. Hal tersebutdisebabkan karena, pertambahan tenaga kerja baru jauh lebih besar dibandingkan dengan pertumbuhan lapangan kerja yang dapat disediakansetiap tahunnya. 
        Pertumbuhan tenaga kerja yang lebih besar dibandingkan dengan ketersediaan lapangan kerja  menimbulkan pengangguran yang tinggi. Pengangguran merupakan salah satu masalah utama dalam jangka pendek yang selalu dihadapi setiap negara. Karena itu, setiap perekonomian dan negara pasti menghadapi masalah pengangguran, yaitu pengangguran alamiah (natural rate of unemployment).
        Mengacu pada kurva Phillips, dapat digambarkan bagaimana hubungan tingkat inflasi dan tingkat pengangguran di Indonesia. Untuk menggambarkan kurva Phillips di Indonesia digunakan data tingkat inflasi tahunan dan tingkat pengangguran yang ada. Data digunakan adalah data dari tahun 1980 hingga tahun 2005.

Kurva Phillips untuk Indonesia tahun 1980-2005.

         A.W. Phillips menggambarkan bagaimana sebaran hubungan antara inflasi dengan tingkat pengangguran didasarkan pada asumsi bahwa inflasi merupakan cerminan dari adanya kenaikan permintaan agregat. Dengan naiknya permintaan agre-gat, maka sesuai dengan teori permintaan, jika permintaan naik maka harga akan naik.
        Dengan tingginya harga (inflasi) maka untuk memenuhi permintaan tersebut produsen meningkatkan kapasitas produksinya dengan menambah tenaga  kerja (tenaga kerja merupakan satusatunya input yang dapat meningkatkan output). Akibat dari peningkatan permintaan tenaga kerja maka dengan naiknya harga-harga (inflasi) maka, pengangguran berkurang.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar